username : password :
Register | Forgot Password ?
Sitemap | FAQ's
Home | About Us | News | Event | Forum | Gallery | Membership | Partners | Contact Us

News

 

Rabu, 12 Maret 2014
INASH Scientific Meeting Ke-8 dan Tips Hipertensi INASH : Hipertensi Paling Banyak Ditemukan di Layanan Kesehatan

MASYARAKAT Indonesia mengalami pergeseran pola makan yang mengarah pada makanan cepat saji dan diawetkan. Padahal, makanan itu mengandung garam tinggi, lemak jenuh dan rendah serat yang menimbulkan penyakit hipertensi.

Seperti diketahui, bila hipertensi tak ditangani maka akan berakibat fatal pada jantung, ginjal, otak, yang menimbulkan komplikasi sekaligus melonjaknya biaya pengobatan. Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia dimana banyak ditemukan pada pelayanan primer (Puskesmas, klinik dan lain-lain).

Menurut Riskesdas 2013, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang utama dengan prevalensi yang tinggi, yakni 25, 8 persen. Karenanya, pola hidup sehat harus dikedepankan masyarakat Indonesia agar tekanan darah selalu berada di bawah 140 per 90 mmHH atau normal. Di samping itu, peran dari pemerintah dan pihak terkait harus total agar masyarakat terhindari dari kerusakan jantung, otak dan ginjal.

Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesia Society of Hypertension (InaSH), yang memiliki perhatian terhadap penyakit hipertensi tak tinggal diam. InaSH mengadakan The 8 Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension yang diselenggarakan tanggal 7 sampai 9 Maret 2014 di Ritz Carlton Hotel - Mega Kuningan Jakarta. Dihadiri 1.000 peserta terdiri dari dokter umum, spesialis jantung, pembuluh darah, saraf, ginjal dan hipertensi mengikut acara ini dan diharapkan bisa menyebarkan kepada masyarakat mengenai bahaya hipertensi di wilayah kerja mereka masing-masing.

"Pertemuan ini merupakan hal yang sangat penting dan dalam situasi tantangan yang berbeda dibandingkan pertemuan ilmiah InaSH sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Yang pertama, terdapat banyaknya penelitian dengan publikasi internasional terbaru pada topik diagnosis dan terapi yang memodifikasi panduan tatalaksan hipertensi sebelumnya," jelas Dr.dr. Yuda Turana, Sps, Ketua Pelaksana The 8 Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension, dalam acara yang bertema The 8 Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension di ruang mutiara 1 lantai 2, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (7/3/2014)

Yang kedua, lanjut dia, pada setahun belakangan ini dipublikasi panduan tatalaksana hipertensi terbaru European Society of Hypertension 2013, Canadian Education Program 2013 dan 2014 evidance based guidline. Yang ketiga, sistem pelayanan kesehatan nasional yang memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai per-Januari 2014 lalu. Hal ini akan sangat penting dan memengaruhi pengendalian hipertensi di Indonesia.

Dalam press conference itu mengemuka beberapa kesimpulan bahwa pengontrolan hipertensi belum terlalu kuat meski obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Terdapat banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Padahal hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya kerusakan organ ginjal, jantung dan otak, bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.

Oleh karena itu, partisipasi semua pihak baik dokter dari berbagai sidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agat hipertensi bisa dikendalikan. Keberhasilan pengendalian hipertensi akan menurunkan pula kejadian stroke, penyakit jantung dan penyakit gagal ginjal. Hipertensi yang dikendalikan akan mengurangi beban ekonomi dan sosial bagi keluarga, masyarakat, pemerintah, terhadap beban yang diakibatkan. (ind)

 

Link : http://health.okezone.com/read/2014/03/07/482/951534


Latest News
Minggu, 24 November 2019
15th Asian-Pacific Congress of Hypertension 2019
15th Asian-Pacific Congress of Hypertension 2019... read more
Jumat, 01 Maret 2019
Hypertension News March 2019
Hypertension News March 2019 Opus 55... read more
Jumat, 22 Februari 2019
2nd Announcement 13th InaSH Meeting 2019
2nd Announcement 13th InaSH Meeting 2019... read more