Jakarta - Sekitar 1.600 dokter umum dan dokter spesialis jantung, saraf, ginjal, dan hipertensi menghadiri pertemuan ilmiah Indonesian Society of Hypertension (InaSH) yang ke-8 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 7-9 Maret 2014. Dr. dr Yuda Turana, SpS selaku Ketua Pelaksana memaparkan, pertemuan ini berbeda dibandingkan pertemuan ilmiah InaSH sebelumnya.

Sebab, terdapat banyak penelitian dengan publikasi internasional terbaru pada topik diagnosis dan terapi hipertensi. Lalu adanya beberapa publikasi tatalaksana hipertensi terbaru.

"Saat ini kita juga telah memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga hal-hal ini memberikan pengaruh yang besar dan penting sekali bagi pengendalian hipertensi di Indonesia," kata Yuda di Jakarta, Jumat (7/3).

Masalah hipertensi ini menurut Yuda harus disikapi dengan serius. Pasalnya berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi ternyata cukup tinggi, yaitu sebesar 25,8 persen.

Sumber yang sama tahun 2007 menyebutkan, kasus hipertensi yang sudah terdiagnosis atau yang telah minum obat hipertensi juga masih rendah, yaitu 24,2 persen. Artinya ada 75,8 persen kasus hipertensi di masyarakat yang belum terjangkau pelayanan kesehatan.

Pertemuan ilmiah yang mengambil tema Optimizing Hypertension Management in Primary and Referral Care for Morbidity and Mortality Reduction ini menurut Yuda akan membahas segala hal yang berkaitan tentang hipertensi. Mulai dari yang paling dasar seperti cara mengukur tekanan darah, hingga ke persoalan yang lebih spesifik.

"Kita berharap pemahaman masyarakat akan bahaya hipertensi bisa semakin besar. Sebab hipertensi itu bukan hanya peninggian tekanan darah, tetapi juga jadi faktor risiko utama gangguan fungsi bebagai organ tubuh seperti otak, ginjal dan jantung," ujarnya.

Indonesia, yang diwakili oleh InaSH atau Perhimpunan Hipertensi Indonesia, juga mendapat kehormatan menjadi tuan rumah "The 11th Asian Pacific Congress Hypertension". Dijelaskan Yuda, acara tersebut akan digelar pada 4-7 Juni 2015 di Nusa Dua Bali dan akan dihadiri oleh para dokter umum dan dokter spesialis dari Indonesia dan negara-negara asia pasifik.

Link : http://www.beritasatu.com/kesehatan/170137-1600-dokter-umum-dan-spesialis-hadiri-pertemuan-inash-ke8.html